Travelling tanpa membawa kamera itu ibarat makan bubur ayam tanpa suwiran daging ayam. Bisa sih bisa, tapi ya ga seru.
Karena mau bagaimana lagi, dengan modal foto liburan, Anda bisa pansos di media sosial, pamer ke semua orang yang berujung ghibah yang tak berkesudahan. Itu sisi buruknya.
Sisi baiknya, kenangan indah jalan-jalan yang mewujud dalam grafis dua dimensi bernama foto sudah jadi andalan manusia untuk melawan lupa. Dengan kata lain, eksistensi kamera dalam riuhnya hegemoni travelling itu hukumnya wajib.
Artinya, budaya membawa kamera saat plesiran telah bergeser dari aku dan kamu ke kita. Maksud saya, dari formalitas menjadi kebutuhan pokok.
Sayangnya, banyak orang hanya fokus pada manfaatnya saja, tapi berlagak lupa untuk menjaganya. Padahal kalau tidak dijaga dengan baik, kamera akan cepat rusak, tak peduli semahal apapun harganya.
Persis seperti pasangan. Kalau tidak dijaga dan diperhatikan dengan penuh cinta, pada akhirnya akan berpaling ke lain hati, tak peduli sesetia apapun ia pada awalnya. Anda jangan bertindak bodoh seperti itu.
Rawat kamera Anda dengan penuh perhatian dan cinta. Anggap kamera yang Anda bawa sebagai teman hidup Anda.
Bagaimana cara merawat kamera saat liburan ?
Daftar Isi :
1. Bawa Perangkat Pembersih Lensa
Karena lensa adalah matanya kamera, maka Anda wajib membawa seperangkat alat pembersihnya. Bukan hanya dibawa, tapi dipakai juga.
Sayang kan kalau lensa yang mahal itu harus lecet karena tak terjaga kebersihannya ? Tubuh Anda boleh kotor, tapi lensa kamera Anda jangan.
Supaya lebih terjaga lagi, jangan lupa untuk menutup lensa kamera setelah tidak digunakan. Biar aman, biar tidak kena debu, biar tidak pecah ketika tak sengaja kamera Anda membentur sesuatu.
Oya, satu lagi.
Kalau bodi atau lensa kamera Anda mendadak kotor, jangan di tiup. Itu bisa berakibat rusaknya sensor kamera. Anda tahu kan kalau sensor kamera adalah salah satu komponen paling penting dan termahal ?
Solusinya, gunakan blower portable. Itu saja.
Intinya, kebersihan kamera dan lensa sangat mempengaruhi hasil jepretan Anda. Jangan sampai, foto-foto memorable Anda terlihat absurd gara-gara ada bintik-bintik hitam di area wajah Anda yang seputih bengkoang itu.
2. Hati-Hati Saat Menyimpan Kamera
Terutama kamera DSLR, Anda harus mengikuti tata cara penyimpanan sesuai petunjuk yang dianjurkan. Jangan asal-asalan. Apalagi kalau kamera yang Anda bawa adalah hasil pinjaman.
Secara umum, kamera ini berukuran besar. Jadi sebelum menyimpan, lepas dulu bagian-bagian yang memang disarankan untuk dilepas.
Setelah itu, simpan di tas bawaannya. Tas bawaan kamera sudah di desain fit to body untuk meminimalisir guncangan penyebab kerusakan.
Jangan malas melakukan rutinitas ini. Sebab, rasa malas adalah bagian yang tak terpisahkan dari kerusakan sebuah kamera, yang berujung pada misuh-misuhnya teman Anda.
3. Perhatikan Cara Anda Memakai Kamera
Ini juga tak kalah penting.
Hanya karena Anda membawa kamera DSLR, jangan lantas dijadikan pemanis gaya. Kamera itu aset berharga, bukan bagian dari outfit Anda. Atas dasar itu, maka, jangan sembarangan membawa kamera saat jalan-jalan.
Gunakan kamera hanya ketika Anda merasa aman, nyaman, dan tenteram. Hindari menggantung kamera Anda di leher. Aksi pamer Anda itu jelas menarik banyak perhatian dan lagi-lagi, ghibah yang tak berkesudahan.
Juga, jangan gunakan di tempat-tempat yang rawan kejahatan. Ingat, Anda itu sedang jalan-jalan, bukan sedang sesi pemotretan di kosan teman.
Terutama saat Anda sedang travelling sendirian, Anda harus ekstra berhati-hati saat membawa dan menggunakan kamera.
4. Jangan Bawa Semua Aksesoris
Bawa yang penting-penting saja, yang sesuai kebutuhan Anda.
Kalau dijabarkan, perangkat tambahan kamera itu banyak sekali, dari yang berukuran kecil sampai yang seukuran tiang jemuran. Kalau semua itu Anda bawa, Anda mau travelling atau bikin film action ?
Karena itu, sekali lagi, bawa yang benar-benar Anda butuhkan saja. Tripod, lensa dan baterei cadangan sudah lebih dari cukup kalau tujuan Anda sekadar mengabadikan momen jalan-jalan.
5. Jangan Men-Charge Terlalu Lama
Ini berhubungan dengan keawetan baterei dan mesin kamera Anda.
Men-charge kamera terlalu lama ( apalagi sampai ditinggal tidur ) tidak akan membuat daya baterei Anda terisi 500%. Sebaliknya, kebiasaan jahliyah itu hanya akan ‘membunuh’ kamera secara perlahan.
Memang sih, saat ini kamera sudah dilengkapi fitur pemutus daya otomatis. Tapi, bukankah kata dokter menjaga lebih baik dari mengobati ?
Dan, bukankah mencintai yang sudah melekat di hati jauh lebih sakinah, mawadah, warahmah ketimbang mencari pengganti ?
6. Matikan Kamera Setelah Dipakai
Masih soal keawetan kamera.
Sebisa mungkin, hindari menyalakan kamera terus-menerus. Karena selain boros daya, apa yang Anda lakukan itu juga berpotensi merusak kamera.
Kamera Anda bukan HP yang ikhlas diajak ngapain saja. Kamera hanya punya dua fungsi utama, mengambil foto dan merekam video. Secanggih apapun kamera Anda, ia tidak sanggup melayani hasrat Anda yang ingin terus bibrik gebetan Anda.
Tips-tips di atas sebenarnya lebih diperuntukkan untuk kamera DSLR. Tapi kalau Anda baru mampu membawa kamera mungil yang nempel di HP, Anda tetap bisa mempraktekkan dengan sedikit modifikasi. Misalnya :
- Jangan usap kaca penutup lensa kamera HP Anda dengan jari, tapi gunakan kain tanpa serat.
- Hati-hati menyimpan HP Anda. Pastikan bagian kamera tidak menempel benda atau permukaan yang keras.
- Setiap selesai jepret-jepret, tutup aplikasi kamera Anda. Jangan biarkan terus berjalan di background.
- Jangan bawa semua aksesoris fotografi. Cukup tripod kecil dan beberapa lensa portable saja.
- Sama seperti kamera DSLR, jangan men-charge HP sambil tidur.
Jadi bagaimana, Anda sudah siap selfie sembari menyantap bubur ayam tanpa suwiran daging ayam ?